Sandaran Qolbu
Aeng Saeful Millah
Hidup adalah perjuangan. Tidak mudah menjadi seorang yang istiqomah dalam kebenaran, karena tidak jarang dalam dalam perjalanan hidup godaan menghampiri. Namun, juga tak sulit untuk beristiqomah asal ada niat dan kemauan yang kuat.kelaparan kemiskinan, kesedihan, kehormatan, dan kekayaan adalah diantara pintu yang kerap dimasuki setan, untuk meyeret seseorangyang bergabung dalam barisannya. Bukan hanya orang yang berperangai buruk yang mendapat ujian, orang yang baik pun mendapatkan ujian yang sama dari Allah SWT.
Karena itu, ketika godaan tersebut mendatangi kita, yang patut dilakukan adalah menyandarkan diri dan memohon perlindungan pada Yang Mahakuasa, Allah SWT. "Dan Jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, jatuh dalam jurang kesesatan, yang berakibat penyesalan. Putra dan istri Nabi NuhAS, misalnya, mereka hanya bergantung kepada ketinggian gunung, untuk menyelamatkan diri dari banjir yang dahsyat, padahal ada zat Yang Mahatinggi ,yang jika menghampiri dan mendekati-Nya, Dia akan lebih mendekat dan menyelamatkannya.
Orang yang menyandarkan hatinya pada Asllah SWT selalu akan menuai ketenteraman. Dalam surat al-Ma'arij ayat 19-23, dijanjikan bagi oarang yang bagi orang yang bersungguh-sungguh dalam shalatnya, akan selamat dari sifat buruk, keluh kesah dan kikir. Itu sebabnya shalay yang baik dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Dan shalat adalah wujud penyerahan dan penyandaran hati pada Allah SWT. 'Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah)dengan sabar dan (mengerjakan) shalat." (QS al-Baqarah [2]: 153).
Ketika Musa As dan umatnya mengalami tekanan berat dari Fir'aun, ketika Muhammad SAW dan para sahabatnya menerima kecaman dari orang-orang kafir, hanya satu yang mereka lakukan: mendekat pada Allah. Mereka semua bersandar seraya bermunajat pada Allah SWT agar diberikan keselamatan dan kekuatan. Hanya oarng yang sombonglah yang tidak mau bergantung pada Allah SWT. Hanya orang sombonglah yang menganggap apa yang dimiliki mampu menyelamatkan hidupnya. Terlalu saya kalau hidup yang sekali ini hanya untuk menyombongkan diri.
Hidup adalah perjuangan. Tidak mudah menjadi seorang yang istiqomah dalam kebenaran, karena tidak jarang dalam dalam perjalanan hidup godaan menghampiri. Namun, juga tak sulit untuk beristiqomah asal ada niat dan kemauan yang kuat.kelaparan kemiskinan, kesedihan, kehormatan, dan kekayaan adalah diantara pintu yang kerap dimasuki setan, untuk meyeret seseorangyang bergabung dalam barisannya. Bukan hanya orang yang berperangai buruk yang mendapat ujian, orang yang baik pun mendapatkan ujian yang sama dari Allah SWT.
Karena itu, ketika godaan tersebut mendatangi kita, yang patut dilakukan adalah menyandarkan diri dan memohon perlindungan pada Yang Mahakuasa, Allah SWT. "Dan Jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, jatuh dalam jurang kesesatan, yang berakibat penyesalan. Putra dan istri Nabi NuhAS, misalnya, mereka hanya bergantung kepada ketinggian gunung, untuk menyelamatkan diri dari banjir yang dahsyat, padahal ada zat Yang Mahatinggi ,yang jika menghampiri dan mendekati-Nya, Dia akan lebih mendekat dan menyelamatkannya.
Orang yang menyandarkan hatinya pada Asllah SWT selalu akan menuai ketenteraman. Dalam surat al-Ma'arij ayat 19-23, dijanjikan bagi oarang yang bagi orang yang bersungguh-sungguh dalam shalatnya, akan selamat dari sifat buruk, keluh kesah dan kikir. Itu sebabnya shalay yang baik dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Dan shalat adalah wujud penyerahan dan penyandaran hati pada Allah SWT. 'Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah)dengan sabar dan (mengerjakan) shalat." (QS al-Baqarah [2]: 153).
Ketika Musa As dan umatnya mengalami tekanan berat dari Fir'aun, ketika Muhammad SAW dan para sahabatnya menerima kecaman dari orang-orang kafir, hanya satu yang mereka lakukan: mendekat pada Allah. Mereka semua bersandar seraya bermunajat pada Allah SWT agar diberikan keselamatan dan kekuatan. Hanya oarng yang sombonglah yang tidak mau bergantung pada Allah SWT. Hanya orang sombonglah yang menganggap apa yang dimiliki mampu menyelamatkan hidupnya. Terlalu saya kalau hidup yang sekali ini hanya untuk menyombongkan diri.
0 komentar:
Post a Comment