Diskriminasi dalam pekerjaan terhadap orang muslim
New york. Penelitian oleh Yayasan Perancis-Amerika (New York) dan Prancis "Sciences-Po" (Institut d'Etudes Politik Paris) menawarkan bukti meyakinkan bahwa ada diskriminasi agama di pasar tenaga kerja Perancis. Peneliti yang dipimpin oleh David Laitin (Stanford University) menyimpulkan bahwa penelitian ini "Tidak ambigu dalam menemukan diskriminasi agama yang signifikan terhadap Muslim dalam setidaknya satu sektor pekerjaan di Perancis". Penelitian ini dilakukan oleh Profesor Stanford, David D. Laitin, seorang anggota dari American Academy of Arts dan Sciences, yang bekerja sama dengan perusahaan penelitian Prancis, ISM-Çorum.
Studi ini meneliti lebih dari 500 Muslim Senegal generasi kedua dan Kristen. Hasil survei menunjukkan bahwa kaum Muslim menderita kerugian ekonomi yang signifikan. Setelah menimbang faktor-faktor lain, seperti pendidikan, para peneliti menyimpulkan bahwa kerugian tidak dapat dijelaskan oleh faktor lain selain warisan keagamaan.
Uji berikutnya yang dilakukan yakni melakukan uji Korespondensi, dimana dibuat tiga pelamar pekerjaan mengirimkan riwayat hidup mereka, yang satu penduduk asli prancis, yang kedua penduduk prancis - senegal dengan nama kristen, dan yang ketiga penduduk prancis - senegal dengan nama Muslim, dan sudah bisa ditebak hasilnya, warga kristen ua kali lebih mungkin dipanggil kembali untuk proses berikutnya dibanding yang Muslim.
Studi ini meneliti lebih dari 500 Muslim Senegal generasi kedua dan Kristen. Hasil survei menunjukkan bahwa kaum Muslim menderita kerugian ekonomi yang signifikan. Setelah menimbang faktor-faktor lain, seperti pendidikan, para peneliti menyimpulkan bahwa kerugian tidak dapat dijelaskan oleh faktor lain selain warisan keagamaan.
Uji berikutnya yang dilakukan yakni melakukan uji Korespondensi, dimana dibuat tiga pelamar pekerjaan mengirimkan riwayat hidup mereka, yang satu penduduk asli prancis, yang kedua penduduk prancis - senegal dengan nama kristen, dan yang ketiga penduduk prancis - senegal dengan nama Muslim, dan sudah bisa ditebak hasilnya, warga kristen ua kali lebih mungkin dipanggil kembali untuk proses berikutnya dibanding yang Muslim.
0 komentar:
Post a Comment